Menjelang akhir tahun, banyak karyawan yang memilih mengambil cuti untuk berlibur. Di satu sisi, hal ini baik untuk perusahaan karena karyawan yang baru selesai berlibur cenderung memiliki energi baru yang bisa meningkatkan kinerja mereka. Namun di sisi yang lain, produktivitas perusahaan akan menurun karena kurangnya sumber daya manusia. Jadi, bagaimanakah cara yang terbaik untuk perusahaan mengantisipasi hal tersebut agar bisa tetap berjalan lancar di saat para karyawannya sedang berlibur?
Ada berbagai cara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ketika hari libur tiba. Berikut adalah strategi yang bisa digunakan untuk perusahaan untuk menghadapi karyawan libur akhir tahun di kantor:
Hal ini sebaiknya Anda lakukan jauh-jauh hari sebelum libur akhir tahun tiba. Bagi beberapa perusahaan, mengatur jadwal libur para karyawan mereka adalah hal lumrah. Jika perusahaan Anda termasuk ke dalam kategori ini, manfaatkan kebijakan tersebut untuk mengecek dan memprediksi kapan waktu di mana perusahaan Anda tidak terlalu membutuhkan karyawan. Dengan begitu Anda bisa mengizinkan para karyawan libur di waktu tersebut, namun tidak bisa mengambil cuti di akhir tahun. Anda juga dapat mengimplementasikan rotasi jatah pengambilan cuti dan mengutamakan karyawan dari luar kota pada saat libur hari-hari besar. Dengan begitu, setiap karyawan akan mendapatkan hari libur dengan adil.
Jika Anda sudah mewajibkan para karyawan untuk masuk di hari libur, akan lebih baik jika Anda memberikan insentif khusus untuk mereka. Macam insentifnya bisa Anda atur sesuai kebutuhan. Jika tidak mau melulu soal bonus gaji, Anda bisa memberikan para karyawan berupa hari libur ganti, voucher jalan-jalan atau makan siang secara gratis. Dengan begitu, para karyawan diharapkan tetap semangat dalam melakukan tanggung jawabnya dan tidak merasa rugi.
Atau jika perusahaan Anda termasuk jenis perusahaan yang tidak bisa tutup pada hari libur, Anda bisa merotasi hari libur para karyawan. Caranya, Anda harus membagi mana karyawan yang tetap harus bekerja, mana yang mendapat hari libur. Jadi, bekerja di hari libur adalah sebuah kewajiban bagi mereka. Namun, pastikan bahwa jadwal rotasi liburan ini tidak diberitahu secara mendadak.
Pastikan di setiap departemen ada satu atau dua orang yang dapat mengerjakan pekerjaan anggota tim lainnya saat dibutuhkan, misalnya ketika ada anggota tim yang cuti, sakit, atau mengundurkan diri. Perusahaan dapat menjamin ini dengan melakukan training tambahan sebelum musim libur karyawan.
Setiap karyawan tentunya memiliki pekerjaan yang selama ini hanya dilakukan oleh dirinya sendiri. Hal ini bisa menjadi penghambat produktivitas jika karyawan tersebut mengambil cuti atau mengundurkan diri. Untuk menghindari hambatan pada produktivitas, minta karyawan yang berlibur untuk mendelegasikan tugasnya sebelum libur. Minta karyawan tersebut untuk membuat daftar pekerjaan yang sedang berlangsung, kontak pihak-pihak penting, file prioritas, dan tenggat waktu yang sudah dekat dan bagikan daftar tersebut ke anggota tim lainnya. Meskipun tugas dapat didelegasikan, minta karyawan yang berlibur untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting sebanyak mungkin sebelum ia mengambil libur.
Bagi perusahaan, dengan menutup perusahaan di akhir tahun mungkin bisa membuat produksi dan penjualan menjadi hectic. Namun dengan perencanaan dan pengaturan yang matang di hari libur perusahaan dan juga karyawan perusahaan tidak perlu khawatir. Cara-cara di atas merupakan solusi yang strategis untuk menjaga kelancaran perusahaan. Semoga bermanfaat!
Konsultasikan manajemen operasional bisnis Anda gratis dengan tim Nimbly.
Indonesian 
English 
